Monday, April 29, 2013

Pro Dan Kontra Teknologi Garis Gawang Dalam Sepak Bola

      Memang dunia sepak bola selalu di penuhi dengan pro dan kontra, juga tentang adanya ide mengenai penggunaan teknologi garis gawang. Michael Platini sebagai Presiden UEFA adalah satu dari banyak kalangan yang mengkritik keras dengan di gunkannya teknologi garis gawang itu. Platini berpendapat jika teknologi akan merusak indahnya sepak bola.Platini khawatir dengan adanya handsball , penentuan offside dan keputusan untuk penalty harus di ambil dengan memakai teknologi. Mantan pemain dari tim nasional Prancis itu lebih suka dengan menggunakan system tambahan memakai 5 wasit di 1 laga di Eropa.Selain dapat merusak keindahan permainan sepak bola, ada nya penetapan peraturan dan penggunaan teknologi garis gawang di nilai menelan harga yang cukup besar. Dibutuhkan kira – kira sebesar 250 ribu US Dollar atau setara dengan Rp. 2,3 Milyar untuk di pasang pada setiap stadion. Penggunaan teknologi garis gawang juga tak dapat berjalan dengan baik jika ada pandangan bola yang terhalangan pemain atau pun kiper di lapangan.

            Jika Platini memang menolok tentang penggunaan teknologi garis gawang itu, lain dengan pendapat pelatih klub Chelsea yakno Roberto Di Matteo yang memiliki harapan besar agar teknologi penggunaan garis gawang dapat segera di lakukan. “ kita lihat di tiap musim nya, di tiap laga besar kita akan membutuhkannya. Karena memang ada beberapa ajang krusial yang kita harus mecari solusinya dengan teknologi, tegas pelatih yang sukses mengantarkan Chelsea menjadi juara Liga Champion ini.Asosiasi Sepak bola  Dunia juga memastikan bahwa penggunaan dari teknologi garis gawang ini Cuma sebagai wasit pembantu dalam mengambil keputusan bagi wasit utama bukan sebagai faktor yang utama. Itu berarti, wasit tetap saja dapat ambil keputusan dengan tak melegalkan gol berdasar apa yang dilihatnya walau teknologi memang mengindikasikan bahwa bola telah lewat garis gawang.Di samping itu, Asosiasi Sepak Bola Dunia juga beri kebebasan pada UEFA untuk tetap memakai system 5 wasit dan memberikan kebebasan pada asosiasi sepak bola lain yang juga menggunakannya.

Analisis:
Sepakbola merupkan olah rag terpppuler didunia saat ini,selain aspek sportifitas menjadi yang terpenting didalamnya namun jangan lupakan aspek keindahan sepak bola dengan berbagai drama yang terjadi disetiap pertandingannya.menurut saya teknologi garis gawang masih belum saatnya diterapakan dalam dunia sepak bola saat ini,Karena sepakbola akan terlihat lebih indah dengan intrik-intrik kontroversi didalamnya.

Refferensi:

Kontroversi Ujian Nasional

        Untuk kesekian kalinya ujian nasional kembali menjadi sebuah topik yang menarik untukdikaji oleh berbagai kalangan masyarakat.Meskipunn ujian nasional menjadi agenda rutin tahunan namun tetap saja masih terjadi berbagai kontroversi didalamnya.Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi karena begitu pentingnya peran ujian nasional bagi para siswa.Akan tetapi karena begitu pentingnya peran ujian nasional kadang menjadi bumerang untuk para peserta didik.Sering kali siswa mengalami kecemasan dan tiak percaya diri untuk mengerjakan soal-soal dalam ujian nasional.
          Dan yang lebih memprihatinkan lagi anyak dijumpai kasus dimana justru siswa-siswa yang berprestasi disekolah mereka masing-masing tidak lulus ujian nasional.Ujian nasional merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan nasional/Kemendiknas sebagai suatu sarana evaluasi standart pendidikan nasional.
        Ujian nasional dilaksanakan rutin setiap tahunnya pada tingka SD,SMP dan SMK sederajat untuk menilai kompeensi lulusan dengan ukuran standart nasional pada mata pelajaran yang telah ditentukan.Kemudian hasil dari ujian nasional akan dpergunakan dalam berbagai hal:
  1. Sarana pemetaan mutu program dan satuan pendidikan
  2. Bahan evaluasi mutu pendidikan secara nasional.
  3. Penentu kelulusan peserta didik dan acuan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 
        Dari pernyataan diatas maka tidak aneh jika pro dan kontra sering kali timbul disaat ujian nasional tiba.Dan dari sekian banyak pro dan kontra ada beberapa hal yang memang harus dipikirkan oleh pihak Kemendiknas.Sedangkan dari pihak pengamat pendidikan sendiri banyak yang menyayangkan adanya ujian nasional yang ruin dilaksankan karena dijadikannya ujian nasional sebagi tolak ukurkelulusan setelah menempuh pendidikan selam bertahun-tahun.Namun bagi pihak yang kontra dengan diadakannya ujian nasional mengatakan bahwa ujian nasional penting untuk terus diadakan karena merupakan tolak ukur murni untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menyerap ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama beberapa tahun.

Analisis masalah:
       Adanya pelaksanaan ujian nasional masih perlu dikaji lebih lanjut lagi,karena masih terlalu banyak masalah yang timbul meskipun sudah rutin pelaksanaannya.Namun terlepas dari berbagai polemik yang ada seenarnya tidak ada yang salah dari tujuan diadakannya ujan nasional.Asalkan cara pelaksanaan dan juga tingkat kegunaan hasil dari ujian nasional dipikirkan lebih matang lagi.Sehingga tujuan dari ujian nasional itu sendiri tercapai dan juga siswa peserta didik tidak perlu menjadikan ujian nasional sebagai momok yang menakutkan lagi.Dan juga tidak mengurangi peran guru sebagai sosok  pendidik,juga demi tercapainya tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Refferensi: http://www.anneahira.com/ujian-nasional-22181.htm

Wednesday, April 3, 2013

Penggunaan Bahasa Indonesia Secara Baik Dan Benar

 Penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, tidak hanya kaidah tertulis tapi kaidah baik juga adalah bahasa baku lisan.
Ciri – ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut :
  1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat  yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
  2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
  3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan.
  4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
  5. Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.
Contoh penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar:
  • AKU bahasa yang benar dan GW bahasa yang informal
    - Aku ingin pergi ke pantai
    - Gw ingin pergi kepantai 
  • KAMU bahasa yang benar dan LO bahasa yang informal
    - Kamu tidak boleh pergi ke pantai
    - LO tidak boleh pergi ke pantai
  • TIDAK bahasa yang benar dan GA bahasa yang informal
    - Aku tidak ingin pergi ke pantai
    - Gw ga boleh pergi ke pantai sama Ibu gw
Contoh bahasa indonesia dalam sehari – hari yang tepat
  • Berapakah kakak mau menjual baju ini?
  • Apakah buah ini masih bagus pak?
  • Apakah sayur ini masih segar bu?
Contoh bahasa indonesia dalam sehari – hari yang kurang tepat
  • Jual berapa kak bajunya?
  • Buahnya masih bagus pak?
  • Masih segar bu sayur ini?

  Dari contoh – contoh tersebut adalah perbedaan penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar, yang tepat maupun yang kurang tepat. Padahal menggunakan bahasa indonesia dengan baik yang benar tidak sulit untuk di pahami di masyarakat sekitar. Tetapi kebanyakan masyarakat memudahkan bahasa indonesia dengan cara nya sendiri.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi :
  1. Supaya bahasa yang kita pergunakan dapat di mengerti orang lain dan juga dapat di pahami
  2. Komunikasi yang kita pergunakan tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami orang lain.
  3. Bahasa yang benar, tokoh penting untuk berkomunikasi satu sama lainnya.
  4. Bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi yang ada di dalam diri kita sendiri.
Refferensi: http://maulana200992.wordpress.com/2012/10/07/penggunaan-bahasa-indonesia-dengan-baik-dan-benar/