Lentera
Sunyi senyap kini gubukku
Semuanya seraya terhapuskan akan kehadiranmu
Semuanya seraya terhapuskan akan kehadiranmu
Engakau pernah begitu perkasa dimalam-malamku
Meskipun itu hanya dimasamu
Meskipun itu hanya dimasamu
Kini kedijayaanmu mulai terkikis oleh angkuhnya duniaku
Yang mungkin tak lagi membutuhkan benda yang berselimutkan debu
Benda-benda tua yang hanya menghiasi meja-mejaku
Namun tersenyumlah karena jasamu akan selalu melekat dalam perjalanan hidupku
Langkai Lunglai
Tak lagi dapat kurangkai kata
Dikala aku mamandang peluh dikeningmu
Hari-hari mendungmu
Ataupun tawa lepas dari bibir tipismu
Engkau begitu tak mau tau akan keadaan disekelilingmu
Tak mau mendengar suara bising akan kuda-kuda besi yang berlarian disampingmu
Engkau begitu tak mau tau akan keadaan disekelilingmu
Tak mau mendengar suara bising akan kuda-kuda besi yang berlarian disampingmu
Lemah lembut gerak tubuh mungki hanya itu usaha yang memungkinkan
Demi sesuap nasi untuk perut yang jarang terisi
Demi sesuap nasi untuk perut yang jarang terisi
Dan juga mata yang jauh dari materi
Salut untukmu para seniman jalan
Salut untukmu para seniman jalan
No comments:
Post a Comment