Memang dunia sepak bola selalu di penuhi dengan pro dan kontra, juga
tentang adanya ide mengenai penggunaan teknologi garis gawang. Michael
Platini sebagai Presiden UEFA adalah satu dari banyak kalangan yang
mengkritik keras dengan di gunkannya teknologi garis gawang itu. Platini
berpendapat jika teknologi akan merusak indahnya sepak bola.Platini
khawatir dengan adanya handsball , penentuan offside dan keputusan
untuk penalty harus di ambil dengan memakai teknologi. Mantan pemain
dari tim nasional Prancis itu lebih suka dengan menggunakan system
tambahan memakai 5 wasit di 1 laga di Eropa.Selain dapat merusak
keindahan permainan sepak bola, ada nya penetapan peraturan dan
penggunaan teknologi garis gawang di nilai menelan harga yang cukup
besar. Dibutuhkan kira – kira sebesar 250 ribu US Dollar atau setara
dengan Rp. 2,3 Milyar untuk di pasang pada setiap stadion. Penggunaan
teknologi garis gawang juga tak dapat berjalan dengan baik jika ada
pandangan bola yang terhalangan pemain atau pun kiper di lapangan.
Jika Platini memang menolok tentang penggunaan teknologi garis gawang itu, lain dengan pendapat pelatih klub Chelsea yakno Roberto Di Matteo yang memiliki harapan besar agar teknologi penggunaan garis gawang dapat segera di lakukan. “ kita lihat di tiap musim nya, di tiap laga besar kita akan membutuhkannya. Karena memang ada beberapa ajang krusial yang kita harus mecari solusinya dengan teknologi, tegas pelatih yang sukses mengantarkan Chelsea menjadi juara Liga Champion ini.Asosiasi Sepak bola Dunia juga memastikan bahwa penggunaan dari teknologi garis gawang ini Cuma sebagai wasit pembantu dalam mengambil keputusan bagi wasit utama bukan sebagai faktor yang utama. Itu berarti, wasit tetap saja dapat ambil keputusan dengan tak melegalkan gol berdasar apa yang dilihatnya walau teknologi memang mengindikasikan bahwa bola telah lewat garis gawang.Di samping itu, Asosiasi Sepak Bola Dunia juga beri kebebasan pada UEFA untuk tetap memakai system 5 wasit dan memberikan kebebasan pada asosiasi sepak bola lain yang juga menggunakannya.
Jika Platini memang menolok tentang penggunaan teknologi garis gawang itu, lain dengan pendapat pelatih klub Chelsea yakno Roberto Di Matteo yang memiliki harapan besar agar teknologi penggunaan garis gawang dapat segera di lakukan. “ kita lihat di tiap musim nya, di tiap laga besar kita akan membutuhkannya. Karena memang ada beberapa ajang krusial yang kita harus mecari solusinya dengan teknologi, tegas pelatih yang sukses mengantarkan Chelsea menjadi juara Liga Champion ini.Asosiasi Sepak bola Dunia juga memastikan bahwa penggunaan dari teknologi garis gawang ini Cuma sebagai wasit pembantu dalam mengambil keputusan bagi wasit utama bukan sebagai faktor yang utama. Itu berarti, wasit tetap saja dapat ambil keputusan dengan tak melegalkan gol berdasar apa yang dilihatnya walau teknologi memang mengindikasikan bahwa bola telah lewat garis gawang.Di samping itu, Asosiasi Sepak Bola Dunia juga beri kebebasan pada UEFA untuk tetap memakai system 5 wasit dan memberikan kebebasan pada asosiasi sepak bola lain yang juga menggunakannya.
Analisis:
Sepakbola merupkan olah rag terpppuler didunia saat ini,selain aspek sportifitas menjadi yang terpenting didalamnya namun jangan lupakan aspek keindahan sepak bola dengan berbagai drama yang terjadi disetiap pertandingannya.menurut saya teknologi garis gawang masih belum saatnya diterapakan dalam dunia sepak bola saat ini,Karena sepakbola akan terlihat lebih indah dengan intrik-intrik kontroversi didalamnya.
Refferensi:
No comments:
Post a Comment