Pertanian
merupakan salah satu sektor penting yang menghasilkan pangan sehingga peran ini
tidak tergantikan oleh sektor lain. Tidak hanya pangan saja yang dihasilkan
pertanian melainkan bahan baku industri yang memiliki banyak macam dan
ragamnya, salah satunya adalah kelapa sawit. Kelapa sawit dapat diolah menjadi
beraneka ragam produk yang dihasilkan, yaitu berupa minyak goreng, kosmetik,
dan bahan bakar. Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang berarti
tanaman tahunan yang ditanam dalam skala luas dan hasilnya dipakai untuk bahan
industri. Selain itu, tanaman perkebunan disebut juga dengan pertanian yang
berkelanjutan yaitu mampu menyediakan bahan untuk saat ini dan untuk saat yang
akan datang.
Kelapa sawit (Elaeis sp.)
adalah sejenis palma yang didatangkan oleh kolonial Hindia belanda yang
beberapa bijinya ditanam di kebun raya Bogor. Selain itu, ada yang ditanam di
tepi-tepi jalan pulau Sumatra sebagai tanaman hias. Seiring dengan meningkatnya
permintaan minyak nabati yang secara bersamaan pada masa revolusi hijau abad
ke-19 maka muncullah ide tanaman perkebunan kelapa sawit. Ciri-ciri tanaman kelapa
sawit adalah buahnya kecil-kecil bergerombol dalam satu tandan berwarna kuning
kemerahan, daun menyirip, akar serabut, dan penampilannya seperti pohon salak
serta perkembangbiakan kelapa sawit dengan cara generative.
Perkembangan kelapa sawit sangat
menggiurkan untuk saat ini karena kelapa sawit memberikan keuntungan besar bagi
para pelaku usahanya dengan nilai ekspor yang tinggi. Pengusaha/pemilik modal
berusaha membuka perkebunan kelapa sawit dimana-mana, seperti di Sumatra,
Sulawesi dan Kalimantan yang sangat gencar dan besar-besaran. Nilai ekspor yang
dihasilkan sangat tinggi, membuat pemerintah pun tergiur akan pembagian
keuntungan yang didapat dari kelapa sawit, sehingga banyak izin perusahaan
perkebunan yang diloloskan tidak sesuai dengan prosedur yang baik. Kelapa Sawit
hanya menguntungkan Para pelaku usahanya seperti Para Pemodal, investor, Para
Pejabat, Petani yang mempunyai kebun kelapa sawit luas, Agen atau mereka yang
dibayar secara khusus. Selain itu, perkebunan kelapa sawit memberikan lapangan
kerja yang luas sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran (dalam hal
pemerataan penduduk progam Transmigrasi) dan memberikan devisa untuk negara
(ekspor).
Selain mempunyai nilai keuntungan
finansial yang sangat besar, perkebunan kelapa sawit juga mempunyai dampak
negatif bagi lingkungan alam sekitar. Bagi alam sekitar dampak yang timbul,
meliputi deforestasi (penurunan secara kualitas dan kuantitas sejumlah areal
hutan), hilangnya habitat dan spesies tertentu, dan peningkatan yang signifikan
dalam gas rumah kaca (emisi) akibat melepasnya karbon yang berlebih dari
tanaman kelapa sawit . Penurunan secara kualitas dapat ditinjau dari rusaknya kesuburan
tanah akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan serta
berkelanjutan. Sedangkan secara kuantitas berkurangnya hutan alam karena alih
fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Karena berkurangnya hutan alam
sehingga ekosistem keanekaragaman hayati juga terganggu.
Beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut, yaitu mengurangi penggunaan bahan
pestisida dalam memberantas gulma dan hama serta mengurangi pupuk kimia dengan
diimbangi pupuk organik agar kesuburan tanah tetap terjaga. Dari pengalaman di
daerah saya dulu, Riau banyak warganya yang kurang memperhatikan hal tersebut.
Para petani sawit hanya memikirkan bagaimana pohon sawit bisa menghasilkan buah
yang melimpah dengan menggunakan pupuk kimia seperti Urea, NPK, Kisrit dll.
Begitu juga dalam membasmi gulma/ rumput para petani mengandalkan pestisida.
Karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia
untuk menyabit rumput, yang memerlukan waktu lama untuk selesainya dan rumput
juga cepat tinggi lagi.
Selain itu dalam hal pembukaan lahan
biasanya warga atau perusahaan menggunakan cara cepat, yaitu pembakaran lahan.
Padahal di daerah Riau masih banyak lahan gambut, sehingga seringkali
menimbulkan permasalahan baru yaitu kebakaran lahan gambut yang semakin meluas
dan menyebabkan kabut asap.
Refferensi:
No comments:
Post a Comment