Dari waktu ke waktu teknologi informasi mengalami perubahan dan
perkembangan yang sangat cepat dan pesat, dan saat ini sudah menjadi tuntutan
masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan teknologi
informasi adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah,
murah, cepat dan aman. Kemajuan teknologi informasi, telah melahirkan banyak
perubahan mendasar dalam kehidupan manusia saat ini, memberikan banyak
kemudahan dan membantu pekerjaan manusia.
Ketersediaan
informasi yang dapat diakses tanpa batas waktu secara “instant” melalui telepon
rumah, telepon genggam, televisi, komputer, jaringan internet dan
berbagai media elektronik, telah menggeser cara manusia bekerja, belajar,
mengelola perusahaan, menjalankan pemerintahan, berbelanja ataupun melakukan
kegiatan perdagangan. Kenyataan demikian seringkali disebut sebagai era
globalisasi ataupun revolusi informasi, untuk menggambarkan betapa mudahnya berbagai
jenis informasi dapat diakses, dicari, dikumpulkan serta dapat dikirimkan tanpa
lagi mengenal batas-batas geografis suatu negara. Kemajuan
teknologi informasi yang demikian pesat membuat bola dunia terasa makin kecil
dan ruang seakan menjadi tak berjarak lagi (disebut juga globalisasi).
Dalam dunia perbankan teknologi
Internet mulai
menjadi trend dan bahkan sudah menjadi standar de facto. Mobile banking mulai
muncul sebagai salah satu servis dari Bank. Pelayanan (servis) ini mulai
menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan servis ATM dan phone banking atau SMS banking. Akan aneh jika
sebuah bank tidak mengikuti trend ini karena telah merupakan bagian pelayanan
prima (service excellence) dari suatu bank. Adanya tuntutan mobile banking ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman
murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses melalui perangkat mobile yang dimiliki nasabah. Keseluruhan tuntutan ini dapat diberikan
oleh layanan mobile banking.
I.
Pembahasan
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi
khususnya tekologi perbankan memaksa industry perbankan untuk memefomulasi
ulang strtegi teknologi informasi yang mereka terapkan untuk bisa bersaing.
Nasabah sekarang menginginkan sesuatu lebih dari sekedar layanan perbankan. Nasabah
menginginkan kenyamanan dan fleksibilitas (Birch and Young, 1997; Lagoutte,
1996) pada produk dan jasa yang seuai yang
sesuai dengan kebutuhan mereka serta mudah digunakan yang tidak bisa ditawarkan
oleh perbankna tradisional. Dimasa depan e-banking
akan menjadi aplikasi yang penting untuk bersaing yang harus ditawarkan oleh
seluruh bank dan institusi keuangan.
Elektronik Perbankan Mobile Banking atau
yang biasa disebut dengan M-Banking merupakan sebuah kemajuan teknologi dan
komunikasi yang dipakai sebagai fasilitas dari Bank kepada setiap nasabah bank.
Fasilitas M-banking adalah sistem layanan dari lembaga keuangan atau Bank yang
dapat diakses langsung melalui telepon seluler untuk sebuah transaksi seperti
transfer, pembayaran dan pembelian. Ada tiga cara untuk dapat mengakses
perbankan dengan menggunakan mobile banking, tergantung pada kompabilitas
telepon seluler.
1.
Pertama, mobile banking
dapat dilakukan melalui SMS dimana informasi saldo dan password perbankan dapat
dikirim ke nasabah melalui SMS.
2.
Kedua, beberapa lembaga
keuangan telah mendedikasikan aplikasi perangkat lunak yang dapat di download
di telepon seluler seperti smartphone.
3.
Terakhir, telepon
seluler dapat mengakses melalui fasilitas dari SIM Card. Fasilitas yang
diberikan dari lembaga keuangan berupa M-Banking mempermudah setiap nasabah
untuk mengakses transaksi dari Bank.
Sehingga
pengguna akan lebih diuntungkan karen dapat menghemat biaya dan waktu
dibandingkan harus melakukan transaksi secara manual.
Perkembangan
mobile banking (m-banking) terbilang
paling cepat. Perkembangan ini lantaran kehadiran layanan m-banking mampu
menjawab kebutuhan masyarakat modern yang sangat mengedepankan mobilitas.
Dengan satu sentuhan, m-banking menciptakan kemudahan layanan perbankan dalam
satu genggaman. Hasil survei lembaga riset keuangan internasional
mengungkapkan, 35% dari seluruh kegiatan online yang dilakukan di setiap rumah
di seluruh dunia akan beralih ke layanan m-banking. Diprediksi, nilai transaksi
m-banking akan naik dua kali lipat per tahun. Selanjutnya akan meningkat
menjadi empat kali lipat setelah 2011. Di Indonesia, dalam lima tahun terakhir
pemakaian mobile banking oleh nasabah
perbankan meningkat signifikan dengan rata-rata peningkatan 135,3% per tahun.
Pada tahun 2003 pengguna mobile banking
baru sekitar 315 ribu orang, namun empat tahun kemudian (2007) sudah menjadi
8,2 juta orang. Dan pada 2008 diperkirakan meningkat hingga 50% menjadi sekitar
12,32 juta orang. Saat ini hampir seluruh bank sudah mengaplikasikan layanan m-banking. Dengan makin populernya
transaksi finansial/perbankan via ponsel (m-banking)
maka harapan pemerintah untuk mengurangi penggunaan uang tunai (less cash society) tidak lama lagi akan
dapat diwujudkan
Jenis-jenis
transaksi dalam mobile banking:
1. Tarnsfer
dana.
2. Informasi
saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar.
3. Pembayaran
(kartu kredit, PLN, telepon, listrik, asuransi).
4. Pembelian
(pulsa isi ulang, saham).
Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi mobile
banking:
1. Wajib
mengamankan PIN mobile banking
2. Penggantian
PIN
Bila SIM
Card GSM anda hilang atau dicuri dipindah tangankan kepada pihak lain,
segera diberitahukan kepada pihak bank atau segera teepon ke Call Center bank tersebut.
Kelebihan menggunakan mobile banking:
1.
Mobile banking memiliki kelebihan dibandingkan
internet banking. Untuk mengakses online banking, nasabah harus memiliki
koneksi internet dan komputer. Ini merupakan masalah bagi negara-negara
berkembang karena tidak semua orang memiliki komputer ataupun jaringan
internet. Akan tetapi pada mobile banking, konektivitas bukan merupakan
masalah. Nasabah bisa mendapatkan konektivitas mobile meskipun pada daerah
terpencil dan juga pada saat memiliki masalah dengan jaringan internet.
2. Nasabah
dapat membuat transaksi atau membayar tagihan kapanpun. Mobile banking
menghemat banyak waktu.
3. Mobile
banking melalui HP sangat mudah untuk dimengerti. Tampilan dari mobile banking
juga sangat simple. Nasabah hanya perlu mengikuti instruksi untuk melakukan
transaksi. Hal ini juga menghemat pencatatan dari transaksi yang dilakukan.
4. Mobile
banking mengefektifkan biaya. Kebanyakan bank menyediakan fasilitas mobile
banking dengan biaya yang rendah dibandingkan online banking.
5. Mobile
banking mengurangi resiko penipuan. Nasabah akan mendapatkan SMS ketika
terdapat aktivitas pada rekening nasabah. Ini meliputi setoran, penarikan uang,
transfer antar rekening, dan lainnya. Nasabah akan menerima pemberitahuan
ketika terdapat pergerakan pada rekening nasabah.
6. Mobile
banking juga memberikan keuntungan bagi bank. Mobile banking mengurangi biaya
dari tele-banking dan lebih ekonomis.
7.
Mobile banking melalui HP sangat menguntungkan bagi
bank karena merupakan fasilitas tambahan yang mempermudah konsumen melakukan
transaksi, sehingga bank dapat meningkatkan kepuasan nasabah mereka.
8. Bank dapat
menjangkau nasabah mereka dengan mobile banking.
9. Bank juga
dapat melakukan promosi dan menjual produk mereka dan layanan seperti kartu
kredit, pinjaman, dan lainnya pada kelompok nasabah tertentu.
10. Berbagai layanan
seperti informasi kredit/debit, informasi pembayaran rekening, informasi jumlah
tabungan, histori transaksi, fasilitas pengiriman uang, dan lainnya dapat
diakses langsung melalui HP nasabah.
11. Nasabah
dapat mentransfer uang secara langsung pada rekening bank yang sama maupun beda
melalui mobile banking.
Kekurangan menggunakan mobilebanking:
1. Keamanan
Para ahli
keamanan secara umum setuju bahwa mobile banking lebih aman daripada online
banking karena sangat sedikit virus dan trojan yang menyerang HP. Akan tetapi
bukan berarti mobile banking kebal terhadap ancaman keamanan. Pengguna mobile
banking lebih rentan diserang penipuan yang dinamakan “smishing.” Hal ini
terjadi ketika seorang pengguna mobile banking menerima SMS palsu yang menanyakan
detil rekening bank dari seorang hacker yang menyamar sebagai institusi
keuangan. Banyak orang yang terjebak pada trik semacam ini dan dikuras uangnya
melalui penipuan ini.
Online
banking biasanya dilakukan melalui koneksi yang terenkripsi sehingga hacker
tidak dapat membaca data yang dikirimkan, akan tetapi harus diingat konsekuensi
bahwa HP dapat dicuri. Sementara seluruh aplikasi perbankan memerlukan nasabah
untuk memasukkan password maupun pin, banyak orang mengatur agar perangkat HP
mereka dapat menyimpan password atau menggunakan password dan pin yang tidak
aman atau dapat ditebak dengan mudah.
2. Kompabilitas.
Nasabah
memerlukan smart phone untuk dapat mengunakan mobile banking secara maksimal.
Mobile banking tidak tersedia pada setiap HP. Beberapa bank bahkan tidak
menyediakan mobile banking sama sekali. Sedangkan yang lainnya mengharuskan
nasabah untuk memakai aplikasi mobile banking yang tersedia hanya pada smart
phone yang terkenal seperti iPhone, dan Blackberry. Software mobile banking pihak
ketiga tidak selalu mendukung bagi semua jenis HP. Jika nasabah tidak memiliki
smart phone, tipe dari mobile banking yang dapat digunakan biasanya terbatas.
Melakukan pengecekan rekening tabungan melalui SMS tidak menjadi masalah, akan
tetapi fitur yang lebih canggih misalnya transfer antar rekening umumnya tidak
tersedia bagi pengguna HP jadul.
3.
Biaya
Biaya dari
mobile banking mungkin tidak signifikan jika nasabah telah memiliki perangkat
yang sesuai, akan tetapi nasabah tetap harus membayar biaya data dan SMS.
Beberapa institusi finansial mengharuskan pembayaran lebih untuk layanan mobile
banking, dan nasabah harus membayar biaya software. Biaya ekstra ini secara
cepat bertambah, terutama ketika nasabah mengakses mobile banking dengan
sering.
Tantangan bagi
mobile banking adalah:
1.
Operabilitas ponsel
Ada sejumlah
besar perangkat ponsel yang berbeda dan itu merupakan tantangan besar bagi bank
untuk menawarkan solusi mobile banking pada setiap jenis perangkat. Beberapa
dari perangkat ini mendukung Java ME dan lain mendukung SIM Application
Toolkit, browser WAP, atau hanya SMS.
Namun
masalah interoperabilitas awal telah diterjemahkan, pada negara-negara seperti
India menggunakan portal seperti R-World untuk menghilangkan keterbatasan pada
ponsel low end berbasis java, sedangkan fokus pada area seperti Afrika Selatan
telah menetapkan standar USSD sebagai dasar komunikasi yang harus dicapai oleh
telepon apapun.
Keinginan
untuk interoperabilitas sebagian besar tergantung pada bank itu sendiri, di
mana diinstal aplikasi (berbasis Java atau lainnay) menyediakan keamanan yang
lebih baik, lebih mudah digunakan dan memungkinkan pengembangan kemampuan lebih
kompleks yang mirip dengan internet banking sedangkan SMS dapat memberikan
dasar-dasar tetapi menjadi sulit untuk beroperasi dengan transaksi yang lebih
kompleks.
Ada mitos
yang mengenai tantangan interoperabilitas antara aplikasi mobile banking karena
dirasa kurang standar teknologi umum untuk mobile banking. Dalam prakteknya
terlalu dini dalam siklus hidup layanan untuk interoperabilitas ditangani dalam
negara individu, sebagai negara sangat sedikit memiliki lebih dari satu
penyedia layanan mobile banking. Dalam prakteknya, interface perbankan
didefinisikan dengan baik dan uang gerakan antara bank mengikuti IS0-8583
standar. Seperti mobile banking jatuh tempo, pergerakan uang antara penyedia
layanan secara alami akan menerapkan standar yang sama seperti dalam dunia
perbankan.
Pada Januari
2009, Mobile Marketing Association (MMA) Sub-komite Perbankan, yang diketuai
oleh CellTrust dan VeriSign Inc, menerbitkan panduan Mobile Banking bagi
lembaga keuangan yang membahas keuntungan dan kerugian dari Platform Mobile
Channel seperti Short Message Service (SMS ), Mobile Web, Mobile Aplikasi
Client, SMS dengan Mobile Web dan Secure SMS.
2.
Keamanan
Keamanan
transaksi keuangan, yang dieksekusi dari beberapa lokasi terpencil dan
transmisi informasi keuangan melalui jaringan, adalah tantangan yang paling
rumit yang perlu ditangani bersama oleh pengembang aplikasi mobile, penyedia
layanan dan departemen TI bank.
Aspek-aspek berikut perlu ditangani
untuk menawarkan infrastruktur aman untuk transaksi keuangan melalui jaringan
nirkabel:
- Bagian
fisik dari HP. Jika bank menawarkan kartu cerdas berbasis keamanan, keamanan
fisik perangkat lebih penting.
- Keamanan
aplikasi tebal-klien yang berjalan pada perangkat. Dalam hal perangkat dicuri,
hacker harus memerlukan setidaknya sebuah ID / Password untuk mengakses
aplikasi.
- Otentikasi
perangkat dengan operator selular sebelum memulai transaksi. Hal ini akan
memastikan bahwa perangkat yang tidak sah tidak terhubung untuk melakukan
transaksi keuangan.
- User ID / Password otentikasi nasabah bank.
- Enkripsi data sedang dikirim melalui udara.
- Enkripsi
data yang akan disimpan dalam perangkat untuk nanti / analisis secara off-line
oleh pelanggan.
Password
satu kali (OTPs) adalah alat terbaru yang digunakan oleh penyedia jasa keuangan
dan perbankan dalam perang terhadap penipuan cyber . Daripada mengandalkan
password tradisional, OTPs diminta oleh konsumen setiap kali mereka ingin
melakukan transaksi menggunakan antarmuka online banking atau mobile. Ketika
permintaan diterima sandi akan dikirim ke ponsel konsumen melalui SMS. Sandi
ini akan berakhir setelah telah digunakan atau sekali dijadwalkan siklus
hidupnya telah berakhir.
Karena
kekhawatiran dibuat eksplisit di atas, adalah sangat penting bahwa SMS penyedia
gateway dapat memberikan kualitas pelayanan yang layak bagi bank dan lembaga
keuangan dalam hal layanan SMS. Oleh karena itu, penyediaan perjanjian tingkat
pelayanan (SLA) merupakan persyaratan bagi industri ini, maka perlu untuk
memberikan bank garansi pengiriman pelanggan semua pesan, serta pengukuran pada
kecepatan pengiriman, throughput, dll SLA memberikan pelayanan parameter di
mana solusi pesan dijamin untuk melakukan.
3.
Skalabilitas & Ketangguhan
Tantangan
lain bagi CIO dan CTO dari bank adalah untuk skala-up infrastruktur mobile
banking untuk menangani pertumbuhan eksponensial dari basis pelanggan. Dengan
mobile banking, pelanggan dapat duduk di bagian manapun di dunia (benar
kapanpun, dimanapun perbankan) dan karenanya bank perlu memastikan bahwa sistem
dan berjalan dalam mode 24/7. Sebagai pelanggan akan menemukan mobile banking
lebih dan lebih bermanfaat, harapan mereka dari larutan akan meningkat. tidak
dapat memenuhi harapan kinerja dan kehandalan mungkin kehilangan kepercayaan
nasabah Bank. Ada sistem seperti Mobile Transaksi Platform yang memungkinkan
cepat dan aman mobile memungkinkan berbagai layanan perbankan. Baru-baru ini di
India telah terjadi pertumbuhan yang fenomenal dalam penggunaan aplikasi Mobile
Banking, dengan mengadopsi bank terkemuka Mobile Transaksi Platform dan pedoman
penerbitan Bank Sentral untuk operasi mobile banking.
II.
Kesimpulan
Elektronik Perbankan Mobile Banking atau yang biasa disebut
dengan M-Banking merupakan sebuah
kemajuan teknologi dan komunikasi yang dipakai sebagai fasilitas dari Bank
kepada setiap nasabah bank. Fasilitas M-banking
adalah sistem layanan dari lembaga keuangan atau Bank yang dapat diakses
langsung melalui telepon seluler untuk sebuah transaksi seperti transfer,
pembayaran dan pembelian. Dimana ada 3
cara untuk dapat mengakses M-Bangking yaitu
melalui SMS banking, download
aplikasi M-Banking dan yang terakhir menggunakan fasilitas M-Banking yang
disediakan pada SIM Card. Sehingga para nasabah akan mendapatkan kemudahan
dalam melakukan transaksi perbankan.
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment