Penggunaan metode rayuan yang merusak, sindiran atau rumors yang
tersebar mengenai sasaran kepada para kandidat atau calon kepada
masyarakat agar menimbulkan presepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik. komunikasi ini diusahakan agar menimbulkan fenomena sikap resistensi
dari para pemilih, kampanye hitam umumnya dapat dilakukan oleh kandidat
atau calon bahkan pihak lain secara efisien karena kekurangan sumber
daya yang kuat untuk menyerang salah satu kandidat atau calon lain
dengan bermain pada permainan emosi para pemilih agar pada akhirnya
dapat meninggalkan kandidat atau calon pilihannya.
Bagaimana menghadapi black campaign?
Secara karikatur, aktor dibalik kampanye negatif itu ibarat
bayang-bayang raksasa yang sedang tertawa. Dia ada diantara kerumunan
massa yang bimbang. Tidak ada yang menduga bagaimana rupanya, kadang
bisa seperti malaikat berwajah lembut tetapi bisa berwatak liar dengan
mata nanar.
Mari kita lihat, adakah peluang untuk menghadapinya?
I. Bila anda kandidat
Black campaign, dalam beberapa pola, akan menjadi semakin kuat bila dilawan. Karena kita sedang menghadapi hantu dengan demikian kita tidak tahu siapa musuh. Sudah menjadi hukum alam bahwa aksi sebanding dengan reaksi. Ketika kita memukul tembok maka reaksinya bisa berbeda. Semakin keras kita memukul maka semakin keras penolakan. Bila lembut kita memukul maka lembut pula tolakan dari tembok.
Black campaign, dalam beberapa pola, akan menjadi semakin kuat bila dilawan. Karena kita sedang menghadapi hantu dengan demikian kita tidak tahu siapa musuh. Sudah menjadi hukum alam bahwa aksi sebanding dengan reaksi. Ketika kita memukul tembok maka reaksinya bisa berbeda. Semakin keras kita memukul maka semakin keras penolakan. Bila lembut kita memukul maka lembut pula tolakan dari tembok.
Dalam kasus seperti ini black campaign akan hilang bila tidak
dilawan. Tujuan kampanye negatif ini salah satunya untuk menarik
perhatian massa. Bila kita terpancing maka kasus menjadi besar dan
kemudian akan menjadi perhatian publik. Salah satu target kampanye
negatif tercapai. Namun dia akan hilang bila kita santai menghadapi.
Tentu tidak semua kampanye negatif harus didiamkan. Adakalanya kita
harus menanggapi tetapi tentu dengan santai dan sebisa mungkin guyon.
Guyonan cerdas berpotensi mengalihkan isu tersebut. Jadi santai saja
jangan emosional. Tidak akan ada untungnya bertarung dengan hantu.
Kita menghamburkan energi. Model lain untuk mengalihkan isu adalah
dengan membalikan dia menjadi senjata kita. Teori kelemahan menjadi
kekuatan adalah model cerdas. Kita tidak perlu hambur energi untuk
menghimpun kampanye. Cukup menunggu lalu cerdas menjawab, misalnya
dengan mengatakan kita terdzolimi. Terkadang upaya ini ampuh menampung
simpati massa. Yang sulit adalah pola tersistematis dengan penyusupan
pihak lawan untuk menghancurkan dari dalam. Maka yang harus dilakukan
adalah sterilisasi kelompok kita, dengan mengenali kawan dan lawan.
Infiltrasi dari luar yang masuk ke dalam jauh lebih berbahaya dari musuh
didepan mata. Dalam teori manajemen konflik hal ini hanya bisa diatasi
dengan menjaga setiap kawan dan mengawasi setiap lawan. Bila ada yang
terindikasi sebagai penyusup tidak elok juga bila kita reaktif. Hal itu
seringkali justru itu sebagai “bunuh diri”. Yang cerdas adalah rawat dia
baik-baik, raih simpatinya, namun jangan beri ruang terlalu luas untuk
speak out. Niscaya keuntungan akan menjadi milik kita. Dan menghadapi
pola ini evaluasi akan menjadi penting.
Dari setiap kampanye negatif, tidak semua berada pada area negatif.
Terkadang pada kampanye seperti itu yang keluar dari orang yang tidak
berkepentingan langsung dengan kompetisi yang sedang berlangsung adalah
cermin.
Umumnya kampanye ini tidak menyerang sisi subyektif tetapi sisi
obyektif. Tidak menyangkut pribadi tetapi lebih mengarah pada kinerja
atau program. Kalau memang dia senyatanya maka tentu dia berguna sebagai
cermin. Kita dapat berkaca darinya.
II. Bila anda masyarakat
Kenali setiap kandidat yang tampil. Berpikirlah obyektif dan tidak subyektif. Kinerja yang dihasilkan bukan berdasarkan latar belakang dirinya tetapi apa yang hendak dilakukannya tentu berdasarkan data pengalaman yang nyata. Ini fakta empirik. Karena itu penting bagi masyarakat sebagai massa pemilih untuk mengenali lebih jauh setiap kandidat yang tampil. Tetapi persoalannya adalah sejauh mana dia mampu memberikan ksejahteraan kepada seluruh masyarakat.
Kenali setiap kandidat yang tampil. Berpikirlah obyektif dan tidak subyektif. Kinerja yang dihasilkan bukan berdasarkan latar belakang dirinya tetapi apa yang hendak dilakukannya tentu berdasarkan data pengalaman yang nyata. Ini fakta empirik. Karena itu penting bagi masyarakat sebagai massa pemilih untuk mengenali lebih jauh setiap kandidat yang tampil. Tetapi persoalannya adalah sejauh mana dia mampu memberikan ksejahteraan kepada seluruh masyarakat.
III. Bila anda aparat
Aparat di daerah sangat berpotensial meredam aksi black campaign. Setiap aparatur didaerah yang akses informasinya lemah maka akan menjadikan aparat daerah sebagai tempat bertanya. Bila demikian maka jawablah dengan proporsional. Katakan yang sebenarnya bila tahu sebenar-benarnya tetapi katakan tidak bila memang tidak tahu. Atau jangan katakan apapun bila kemudian akan mendiskreditkan calon lain secara subyektif. Sesuai dengan UU maka setiap aparat wajib untuk bersikap netral, tidak memihak. Aparat juga bertanggung jawab menolak kampanye negatif.
Aparat di daerah sangat berpotensial meredam aksi black campaign. Setiap aparatur didaerah yang akses informasinya lemah maka akan menjadikan aparat daerah sebagai tempat bertanya. Bila demikian maka jawablah dengan proporsional. Katakan yang sebenarnya bila tahu sebenar-benarnya tetapi katakan tidak bila memang tidak tahu. Atau jangan katakan apapun bila kemudian akan mendiskreditkan calon lain secara subyektif. Sesuai dengan UU maka setiap aparat wajib untuk bersikap netral, tidak memihak. Aparat juga bertanggung jawab menolak kampanye negatif.
Seberapa ampuh black campaign?
Kampanye adalah upaya mengangkat citra baik dimata massa pemilih
untuk meraih simpati. Tetapi dia juga berpotensi memberikan citra buruk
dimata setiap konstituen. Sepintas black campaign menjanjikan
kemenangan. Namun dia tidak akan berarti apa-apa bila kita cerdas
mengolahnya menjadi kekuatan kita. Kultur politik kita memang dalam masa transisi, peralihan, dan
mungkin masih belajar. Secara sistem kunci dari itu semua adalah
penegakan hukum. Dan secara non-sistem marilah kita belajar untuk jujur
terhadap diri sendiri. Bangsa ini akan mundur bila praktek ketidak jujuran masih berjalan.
Karena ini sangat menentukan tingkat kedewasan kita dalan berdemokrasi.
Jadi menurut saya black campaign adalah sebuah rayuan, sindirin dan rumor yang sengaja disebarluaskan kepada masyarakat dengan tujuan utuk menjatuhkan salah satu kandidat dalam sebuah pemilihan pejabat publik yang biasanya dilakukan dengan media internet, surat kabar dan elektronik.
Refferensi:
No comments:
Post a Comment