Friday, June 27, 2014

Black Campaign

     Penggunaan metode rayuan yang merusak, sindiran atau rumors yang tersebar mengenai sasaran kepada para kandidat atau calon kepada masyarakat agar menimbulkan presepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik. komunikasi ini diusahakan agar menimbulkan fenomena sikap resistensi dari para pemilih, kampanye hitam umumnya dapat dilakukan oleh kandidat atau calon bahkan pihak lain secara efisien karena kekurangan sumber daya yang kuat untuk menyerang salah satu kandidat atau calon lain dengan bermain pada permainan emosi para pemilih agar pada akhirnya dapat meninggalkan kandidat atau calon pilihannya.

Bagaimana menghadapi black campaign?

     Secara karikatur, aktor dibalik kampanye negatif itu ibarat bayang-bayang raksasa yang sedang tertawa. Dia ada diantara kerumunan massa yang bimbang. Tidak ada yang menduga bagaimana rupanya, kadang bisa seperti malaikat berwajah lembut tetapi bisa berwatak liar dengan mata nanar.
Mari kita lihat, adakah peluang untuk menghadapinya?

I. Bila anda kandidat
      Black campaign, dalam beberapa pola, akan menjadi semakin kuat bila dilawan. Karena kita sedang menghadapi hantu dengan demikian kita tidak tahu siapa musuh. Sudah menjadi hukum alam bahwa aksi sebanding dengan reaksi. Ketika kita memukul tembok maka reaksinya bisa berbeda. Semakin keras kita memukul maka semakin keras penolakan. Bila lembut kita memukul maka lembut pula tolakan dari tembok.
Dalam kasus seperti ini  black campaign  akan hilang bila tidak dilawan. Tujuan kampanye negatif ini salah satunya untuk menarik perhatian massa. Bila kita terpancing maka kasus menjadi besar dan kemudian akan menjadi perhatian publik. Salah satu target kampanye negatif tercapai. Namun dia akan hilang bila kita santai menghadapi.
Tentu tidak semua kampanye negatif harus didiamkan. Adakalanya kita harus menanggapi tetapi tentu dengan santai dan sebisa mungkin guyon.  Guyonan  cerdas berpotensi mengalihkan isu tersebut. Jadi santai saja jangan emosional. Tidak akan ada untungnya bertarung dengan hantu.
Kita menghamburkan energi. Model lain untuk mengalihkan isu adalah dengan membalikan dia menjadi senjata kita. Teori kelemahan menjadi kekuatan adalah model cerdas. Kita tidak perlu hambur energi untuk menghimpun kampanye. Cukup menunggu lalu cerdas menjawab, misalnya dengan mengatakan kita terdzolimi. Terkadang upaya ini ampuh menampung simpati massa. Yang sulit adalah pola tersistematis dengan penyusupan pihak lawan untuk menghancurkan dari dalam. Maka yang harus dilakukan adalah sterilisasi kelompok kita, dengan mengenali kawan dan lawan. Infiltrasi dari luar yang masuk ke dalam jauh lebih berbahaya dari musuh didepan mata. Dalam teori manajemen konflik hal ini hanya bisa diatasi dengan menjaga setiap kawan dan mengawasi setiap lawan. Bila ada yang terindikasi sebagai penyusup tidak elok juga bila kita reaktif. Hal itu seringkali justru itu sebagai “bunuh diri”. Yang cerdas adalah rawat dia baik-baik, raih simpatinya, namun jangan beri ruang terlalu luas untuk speak out. Niscaya keuntungan akan menjadi milik kita. Dan menghadapi pola ini evaluasi akan menjadi penting.
     Dari setiap kampanye negatif, tidak semua berada pada area negatif. Terkadang pada kampanye seperti itu yang keluar dari orang yang tidak berkepentingan langsung dengan kompetisi yang sedang berlangsung adalah cermin.
Umumnya kampanye ini tidak menyerang sisi subyektif tetapi sisi obyektif. Tidak menyangkut pribadi tetapi lebih mengarah pada kinerja atau program. Kalau memang dia senyatanya maka tentu dia berguna sebagai cermin. Kita dapat berkaca darinya.

II. Bila anda masyarakat
      Kenali setiap kandidat yang tampil. Berpikirlah obyektif dan tidak subyektif. Kinerja yang dihasilkan bukan berdasarkan latar belakang dirinya tetapi apa yang hendak dilakukannya tentu berdasarkan data pengalaman yang nyata. Ini fakta empirik. Karena itu penting bagi masyarakat sebagai massa pemilih untuk mengenali lebih jauh setiap kandidat yang tampil. Tetapi persoalannya adalah sejauh mana dia mampu memberikan ksejahteraan kepada seluruh masyarakat.

III. Bila anda aparat
      Aparat di daerah sangat berpotensial meredam aksi  black campaign. Setiap aparatur didaerah yang  akses informasinya lemah maka akan menjadikan aparat daerah sebagai tempat bertanya. Bila demikian maka jawablah dengan proporsional. Katakan yang sebenarnya bila tahu sebenar-benarnya tetapi katakan tidak bila memang tidak tahu. Atau jangan katakan apapun bila kemudian akan mendiskreditkan calon lain secara subyektif. Sesuai dengan UU maka setiap aparat wajib untuk bersikap netral, tidak memihak. Aparat juga bertanggung jawab menolak kampanye negatif.

Seberapa ampuh  black campaign?

    Kampanye adalah upaya mengangkat citra baik dimata massa pemilih untuk meraih simpati. Tetapi dia juga berpotensi memberikan citra buruk dimata setiap  konstituen.  Sepintas black campaign menjanjikan kemenangan. Namun dia tidak akan berarti apa-apa bila kita cerdas mengolahnya menjadi kekuatan kita. Kultur politik kita memang dalam masa transisi, peralihan, dan mungkin masih belajar. Secara sistem kunci dari itu semua adalah penegakan hukum. Dan secara non-sistem marilah kita belajar untuk jujur terhadap diri sendiri. Bangsa ini akan mundur bila praktek ketidak jujuran masih berjalan. Karena ini sangat menentukan tingkat kedewasan kita dalan berdemokrasi.

      Jadi menurut saya black campaign adalah sebuah rayuan, sindirin dan rumor yang sengaja disebarluaskan kepada masyarakat dengan tujuan utuk menjatuhkan salah satu kandidat dalam sebuah pemilihan pejabat publik yang biasanya dilakukan dengan media internet, surat kabar dan elektronik.

Refferensi:

No comments:

Post a Comment